ANTAK READY TO GO BACK TO THE ISLAND

The black Antak who always has trouble with his hair, now a bit different. The darker-colored hairs on the bodies of other orangutans are very encouraging. “Antak started longish!”, Exclaimed Idham happy. “It means as long as it is pulled into the cage, you are in an effort to dye your hair ya Antak?”.

January 2017, Antak was withdrawn from pre-release orangutan island to the quarantine cage. Three days earlier, the animal keeper saw Antak fight with Nigel and after that never saw him. Worries made the team search for it to decide to withdraw Antak. At that time Antak injured and experienced mal nutrition.

The medical team is working hard to improve Antak’s physical health. Antak’s weight is slaughtered and the injuries are improving. Surprisingly, Antak began to make his bedding from the leaves and twigs given animal keeper. “It’s amazing to see the development.”, Idham said smilingly.

Antak looks enjoying the given coconut. His sturdy fingers gouged the coconut meat … when impatiently, he began to use his teeth. Krauk … krauk … krauk … coconut is a favorite fruit of Antak. “Antak … next I can not see you this close. Only now is my chance to see your expression up close. When on the island … you become so fierce.”.

ANTAK SIAP KEMBALI KE PULAU
Si hitam Antak yang selalu bermasalah dengan rambutnya yang sedikit kini berbeda sekali. Rambut-rambut di tubuhnya yang berwarna lebih gelap di banding orangutan lain sungguh menggembirakan. “Antak mulai gondrong!”, teriak Idham senang. “Berarti selama ditarik ke kandang, kamu dalam usaha melebatkan rambut-rambut mu ya Antak?”.

Januari 2017, Antak ditarik dari pulau pra rilis orangutan ke kandang karantina. Tiga hari sebelumnya, animal keeper melihat Antak berkelahi dengan Nigel dan setelah itu tak pernah melihat nya. Kekawatiran membuat tim melakukan pencarian hingga memutuskan menarik kembali Antak. Saat itu Antak terluka dan mengalami mal nutrisi.

Tim medis berusaha keras memperbaiki kesehatan fisik Antak. Berat badan Antak dipantai terus dan luka-luka pun membaik. Hal yang mengejutkan, Antak mulai membuat alas tidurnya dari daun-daun dan ranting yang diberikan animal keeper. “Luar biasa rasanya melihat perkembangannya.”, ujar Idham tersenyum.

Antak terlihat menikmati kelapa yang diberikan. Jari-jarinya yang kokoh mencongkel daging kelapa… saat tak sabar, dia mulai menggunakan giginya. Krauk… krauk… krauk… kelapa adalah buah kesukaan Antak. “Antak… selanjutnya aku ngak bisa lihat kamu sedekat ini. Hanya sekarang kesempatanku melihat ekspresimu dari dekat. Saat di pulau… kamu menjadi begitu galak.”.

Comments

comments

You may also like