TOP PREDATOR KEMBALI KE HABITATNYA

Pelepasliaran Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) bernama Wira yang sudah direhabilitasi selama empat tahun oleh Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) di Wildlife Rescue Centre (WRC) telah dilakukan pada hari Minggu, 25 Februari 2018 di Stasiun Flora dan Fauna Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta.

Elang merupakan satwa pemangsa, persiapan utama saat rehabilitasi adalah bagaimana elang bisa berburu sendiri. Proses habituasi pun dilakukan agar elang dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Tak lupa proses penandaan sayap dengan wingmarker berwarna kuning dan pemasangan satelit tracking untuk pemantauan paska pelepasliaran.

Tauhid dari Fakutas Kedokteran Hewan UGM menyampaikan satelite tracking dapat memberikan data ketinggian jelajah, wilayah jelajah, kecepatan terbang dan suhu lingkungan. Penggunaan baterai tenaga surya pada satelit dapat bertahan dua sampai tiga tahun selama sinar matahari cukup.

Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bapak Wiratno secara langsung melepasliarkan Elang Brontok tersebut. Beliau mengatakan bahwa Elang berhak hidup di ekosistemnya. Terimakasih juga atas kerja bersama para LSM, pecinta satwa dengan pemerintah, karena pemerintah tidak mampu bekerja sendirian dan ini adalah tanggung jawab kita bersama.

Ini adalah kali kedua tim gabungan pelepasliaran elang Yogyakarta setelah pelepasliaran Elang Bido dan Alap-Alap Sapi di kawasan Jatimulyo, Kulon Progo pada 25 januari lalu. BKSDA DIY, FKH-UGM, RAIN, PPBJ, COP, YKEI, WRC_YKAY, Yayasan Kutilang dan komunitas konservasi lainnya bahu membahu melakukan pemeriksaan medis elang, survei habitat, pembuatan kandang habituasi hingga pemantauan paska lepasliar.

Elang Brontok adalah salah satu jenis elang yang dilindungi UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Tetapi bukan berarti Elang Brontok ini menjadi aman walau dengan status least concern. Semakin menyempitnya habitat dengan tingkat perburuan dan perdagangan liar yang tinggi, ditambah dengan kemampuan bertelurnya yang hanya satu butir dalam satu musim berbiak, Elang Brontok membutuhkan perhatian kita semua agar tidak terjadi kepunahan. (PETz)

Comments

comments

You may also like