
THIS IS WHAT SHOULD BE DONE FOR WILD ANIMALS BY THE MINISTER FOR INTERNAL AFFAIRS
Indonesian cyberspace has blown up after TV ONE aired an interview with the Minister for Internal Affairs, Cahyo Kumolo. In this program, the Indonesian Democratic Party of Struggle politician proudly displayed his collection of preserved tigers, leopards and bears, and shared the story of how he came to own the collection. This immediately sparked a great protest and was promptly dealt with in a positive way. The ministers entire collection was surrendered to the Jakarta Conservation and Natural Resources Agency to be destroyed. But is this problem solved?
It seems that giving gifts to government officials, in the form of both live and preserved exotic animals, has become tradition in Indonesia. This is a portrait of an indifferent and arrogant attitude. As if government officials are not aware of the rules and regulations! It must be admitted that one of Indonesias social problems is a lack of good role models.
Nevertheless, COP and Animals Indonesia believe that we as the citizens of Indonesia have to keep moving forward. Dont just keep pointing the finger. Cahyo Kumolo, as Minister for Internal Affairs, should have taken full advantage of this incident as best he could to correct his mistake and assist in efforts for wildlife conservation.
The easiest way would be to put in place a policy which would prohibit all national officials from giving or receiving gifts of wild animals, or keeping collections.
If this was carried out, it would be a huge step forward as the number of government employees is at least 5 million, and it would surely make a great impact.
INI YANG HARUSNYA DILAKUKAN MENDAGRI PADA SATWA LIAR
Dunia maya Indonesia geger setelah TV ONE menyiarkan wawancaranya dengan Menteri Dalam Negeri, Cahyo kumolo. Dalam tayangan tersebut, politisi PDIP itu memamerkan koleksi awetan harimau, macan dan beruang. Dia menceritakan bagaimana mendapatkan koleksinya. Hal ini mengundang protes besar dan hebatnya lagi langsung ditanggapi dengan positif. Seluruh koleksinya diserahkan ke BKSDA Jakarta untuk dimusnahkan. Apakah persoalan selesai?
Nampaknya, memberikan hadiah kepada seorang pejabat, baik berupa satwa hidup dan awetan sudah menjadi tradisi di Indonesia. Ini adalah potret sikap masa bodoh dan arogansi. Tidak mungkin para pejabat tersebut tidak tahu pada aturan dan perundang-undangan. Harus diakui bahwa salah satu masalah sosial di Indonesia adalah krisisnya keteladanan baik.
Namun demikian, COP dan Animals menilai bahwa kita sebagai bangsa harus terus bergerak maju. Jangan berhenti pada saling tuding. Sudah seharusnya Cahyo Kumolo selaku Mendagri memanfaatkan momen ini sebaik baiknya untuk mengkoreksi kesalahan dan membantu upaya konservasi satwa liar. Cara yang paling mudah adalah dengan membuat kebijakan yang melarang seluruh aparatur negara memberikan dan menerima hadiah berupa satwa liar, termasuk mengkoleksinya.
Jika ini dilaksanakan, ini bakal menjadi sebuah gerakan besar yang berdampak besar karena jumlah pegawai negeri di Indonesia setidaknya mencapai lima juta orang.