
COP REPORTED PS GRUP TO MINISTRY OF ENVIRONMENT AND FORESTRY
Centre for Orangutan Protection, once again reported PS Grup to ministry of environment and forestry today, on the alleged case of crime towards orangutan and their habitat. This palm oil company that supplies Sinar Mas and Wings Food destroyed 7,400 acres forest which adjacent with Sungai Lesan Conservatory Park, East Kalimantan. At least 2 orangutans identified in this forest, which were currently destroyed by 4 heavy equipment.
Based on Indonesia Law No. 5/1990, article 5 paragraph 2
Everyone is prohibited to:
a. Capture, injure, kill, keep, own, nurture, carry and trade protected species.
c. Transport protected species from one place in Indonesia to another place within Indonesia or outside Indonesia.
e. Take, damage, destroy, trade, keep or possess the egg and/or nest of the protected species.
For further information and interview, please contact:
Ramadhani
COP Operational Director
HP: +6281349271904
email: dhani@cop.or.id
Note: based on article 40 paragraph (2), for whoever deliberately violate the provisions stated on article 21 paragraph 1 and 2, and Indonesia Law No. 5/1990 article 33 paragraph 3; is subject to be convicted for maximum 5 years of imprisonment and maximum Rp.100.000.000 of penalty
COP LAPORKAN PS GRUP KE MENTERI LHK
Centre for Orangutan Protection pada hari ini kembali melaporkan PS Grup kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas dugaan kejahatan pada orangutan dan habitatnya. Perusahaan kelapa sawit pemasok Sinar Mas dan Wings Food ini membuldoser kawasan berhutan seluas kurang lebih 7.400 hektar yang berbatasan dengan Hutan Lindung Sungai Lesan, Kalimantan Timur. Setidaknya 2 (dua) individu orangutan teridentifikasi di kawasan yang sedang dibabat dengan 4 (empat) alat berat.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990, pasal 21 ayat 2
Setiap orang dilarang untuk:
a. menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup;
c. mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;
e. mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan/ sarang satwa yang dilindungi.”
Untuk informasi lebih lanjut dan wawancara, harap menghubungi:
Ramadhani
Direktur Operasional COP
HP : +6281349271904
email : dhani@cop.or.id
Catatan: Berdasarkan pasal 40 ayat (2) Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) serta pasal 33 ayat (3) UU No. 5 Tahun 1990 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).