ENRICHMENT PERTAMA UNTUK ORANGUTAN AMIL

Masih ingat orangutan yang diselamatkan dari pulau Madura? Benar, orangutan Amil saat ini masih berada di WRC (Wildlife Rescue Centre) Yogyakarta. Dari pemeriksaan DNA nya, Amil adalah Orangutan Sumatra. Amil yang rencananya akan dikirim ke BORA (Bornean Orangutan Rescue Alliance) sebuah pusat rehabilitasi orangutan yang berada di Berau, Kaltim harus berbalik arah karena asal-usul Amil yang dari Sumatra. Tentu saja tim APE Warrior siap mengantarkan Amil kemana saja. “Kami berharap, Amil bisa dikirim ke SRA (Sumatran Rescue Alliance) yang dikelola oleh COP bersama OIC dibawah BBKSDA Sumut yang berada di Besitang, Sumatra Utara”, ujar Satria Wardhana, kapten APE Warrior.

Sejak Maret 2022, COP dengan dukungan dari The Orangutan Project (TOP) mendanai biaya hidup orangutan Amil di WRC. Kali ini tim dibantu Orangufriends Yogya mampir ke Pasar Gamping untuk mengambil buah-buahan yang akan dikemas dalam bentuk enrichment untuk Amil. Ada nanas, kelapa, semangka, pisang, pepaya dan semangka, tak lupa madu sebagai substansi makanan yang biasanya sangat disukai orangutan.

Enrichment ini bertujuan untuk meningkatkan dan juga merangsang psikologis termasuk mempromosikan kegiatan baru pada satwa untuk mengatasi kebosanan, menyediakan peluang akan kontrol atas lingkungan satwa pada habitatnya maupun menumbuhkan kemampuan fisik serta motorik dari orangutan Amil yang seumur hidupnya berada di dalam kandang dengan perawatan terbatas. 

Batang pisang dibelah menjadi dua kemudian dilubangi berbentuk persegi panjang lalu diisi berbagai buah-buahan yang telah dipotong-potong menjadi dadu yang tidak lupa ditambahkan dedaunan berupa daun petai cina juga tetesan madu sebagai daya tarik yang sangat disukai orangutan. 

“Memperhatikan orangutan menyelesaikan enrichment merupakan daya tarik tersendiri bagi relawan orangutan. Setiap orangutan punya cara tersendiri untuk mendapatkan makanannya. Kami berharap enrichment merupakan cara berkelanjutan untuk orangutan Amil menuju perilaku alaminya”, ujar Zain Nabil, COP Academy batch 1. (Zein_COPAcademy)

BERANI MENDADAK JADI ‘AYAH’

Jumat pagi di bulan Juni, enam individu orangutan dibawa keluar kandang oleh perawat satwa untuk mengikuti sekolah hutan di lokasi ketiga. Keenam individu tersebut adalah Berani, Jainul, Aman, Happi dan Mary.

Setiba kami di lokasi sekolah hutan 3, Berani langsung menikmati sebatang jagung dengan damai sendirian di bawah pohon. Tidak lama kemudian, Jainul yang baru saja tiba di lokasi langsung berlari dan memeluk orangutan Berani, seperti seorang anak yang memeluk induknya. Ekspresi heran dan bingung terpancar dari wajah Berani. Seolah tidak tahu harus berbuat apa, Berani mencoba menyingkirkan Jainul, namun Jainul tidak mau melepaskan pelukannya dari Berani.

Selain memeluk dan tidak mau lepas dari Berani, Jainul pun berusaha merebut jagung dari tangan Berani. Padahal, orangutan jantan lainnya seperti Annie dan Happi (yang jauh lebih besar dari Jainul) tidak berani untuk mencoba merebut makanan dari Berani atau mereka akan dihajar oleh Berani. Tidak seagresif biasanya, Berani seakan kebingungan saat Jainul mencoba merebut jagung dari tangannya. Ia pun hanya pasrah dengan ekspresi heran. 

Perilaku Jainul dan Berani pagi itu membuat para perawat satwa tertawa dan sedikit was-was. “Khawatir Berani bersikap agresif hingga Jainul terluka. Tapi ternyata malah sebaliknya. Tentu saja ini tidak lazim. Dan baru kali ini kami menemui kondisi seperti ini. Prihatin sekali dengan nasib orangutan Jainul yang sangat bergantung pada orangutan lain, pada perawat satwa juga. Bayi seusianya memang paling nyaman bersama induknya”, ujar Raffi, asisten manajer BORA. (RAF)

KUKIS UNTUK ORANGUTAN

Ada beberapa orang yang tidak menyukai kukis karena tekstur atau rasanya yang manis, berbeda dengan orangutan di Bornean Orangutan Rescue Alliance (BORA). Tidak ada satu pun orangutan di BORA yang tidak menyukai kukis yang rutin diberikan per tanggal 24 di setiap bulannya. Loh?!? Orangutan makan kukis juga…? Bukannya orangutan adalah frungivore atau pemakan buah ya?

Yups… memang orangutan merupakan frungivore atau pemakan buah namun jangan salah, orangutan juga masuk ke ordo primata lo… Insectivores, Frungivores, Herbivores, Gumivores dan Omnivores merupakan kategori makanan primata. Pada dasarnya semua primata merupakan omnivore dengan preferensi dan adaptasi makanan sesuai dengan pilihan mereka.

Jadi mengapa orangutan diberi kukis tiap bulannya? Orangutan memerlukan vitamin dan mineral untuk mendukung daya tahan tubuhnya. Tidak ada orangutan yang dengan senang hati bersedia menelan multivitamin dalam sediaan tablet tanpa rasa. Beda cerita apabila tablet multivitamin ini dicampur dengan sedikit madu dan bubur bayi kemudian dibentuk bolus sehingga tampak seperti kukis. Orangutan sangat menyukai bolus vitamin ini terutama orangutan yang bernama Devi, si gadis kecil mandiri yang mempunyai banyak preferensi makanan.

Orangutan Devi selalu meronta ketika melihat tim medis membawa satu nampan penuh kukis siap disantap menuju ke arah kandangnya. Tangannya meraih keluar untuk menarik baju pembawa nampan, untuk segera diberikan kukis jatahnya. Tanpa sabar mulut orangutan Devi segera mengambil kukis yang diberikan. Tatapan tajam sebelum mendapatkan kukis berubah menjadi tataoan kebahagiaan. Orangutan Devi menikmati kukis disetiap gigitannya. (TAT)