ORANGUTAN BERSEPEDA DALAM PERINGATAN HARI ORANGUTAN SEDUNIA DI MEDAN

Bulan Agustus merupakan bulan spesial dimana para konservasionis merayakan Hari Orangutan Sedunia yang jatuh pada tanggal 19 Agustus di setiap tahunnya. Tim Centre for Orangutan Protection yang bekerja di pulau Sumatra yaitu APE Sentinel ikut ambil peran meramaikan peringatan Orangutan Day 2022 ini. Bersama Orangufriends (kelompok relawan orangutan) mengendarai sepeda di sekitaran kota Medan terutama di titik-titik keramaian kota dengan menggunakan kostum orangutan. Start dari kantor COP Sumatra dan berakhir di Merdeka Walk dimana kegiatan Car Free Day berlangsung.

Kehadiran orangutan di pusat kota Medan ini benar-benar mengejutkan masyarakat yang sedang menikmati Minggu pagi. Otan pun jadi pusat perhatian dan banyak yang meminta untuk foto bersama. “Sesaat capek dan panasnya mengayuh sepeda dengan menggunakan kostum orangutan jadi hilang. Senang banget dengan sambutan orang-orang”, ujar Otan dengan semangat. Orangufriends lainnya tentu saja sudah berada di lokasi finish dengan atribut photobooth yang bertemakan #OrangutanDay2022

Otan pun tak ragu berkeliling dan menyapa masyarakat sembari membagikan informasi kondisi terakhir Orangutan Indonesia. Tak lupa berjalan ala model di zebra cross layaknya Citayam Fashion Week sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini. 

Gimana… perlukah APE Sentinel dan Orangufriends Medan secara berkala hadir di pusat keramaian Medan? Sumatra Utara memang luar biasa, dua spesies orangutan berada di wilayahnya, Orangutan Sumatra dan Orangutan Tapanuli. “Umpan balik masyarakat menentukan kehadiran kami selanjutnya dengan ide kreatif dari Orangufriends. Siapa bilang anak medan tidak peduli”, kata Reza Kurniawan, manajer COP Sumatra. (REZ)

AMIL NANYA, KENAPA ENRICHMENT HANYA SATU KALI SAJA?

Sejak kedatangan orangutan Amil dari Madura ke Wildlife Rescue Centre (WRC) Yogyakarta sejak awal Maret 2022 hingga kini mengalami perkembangan yang cukup pesat dari segi kesehatan, nafsu makan dan juga perilakunya. Amil berjalan memutar menyusuri setiap sudut kandang yang cukup luas dan bermain di kandang yang ada namun tidak memanjat. Tapi kini, Amil sangat aktif memanjat dan juga bergelantungan dari satu tali ke hammock dan terus menghabiskan waktunya di atas. 

Kondisi Amil di awal kedatangannya cukup memprihatinkan, secara kasat mata, orangutan Amil mengalami mal nutrisi, kondisi rambut halus di tubuh yang jarang, rambut halus yang mengimbal pada tangan kanannya, infeksi pada gigi serta dehidrasi. Lima bulan berlalu di WRC, kini dalam kondisi kesehatan orangutan Amil kini dala kondisi yang baik dan jauh lebihs ehat dari saat pertama kali kedatangannya. Amil terlihat segar dengan senyumannya ketika kami memberikan enrichment. Selain itu rambut halus pada tubuh yang mulai tumbuh, minum yang cukup dan gizi yang terus diperhatikan tim APE Warrior.

Aktivitas yang paling disukai Amil ialah saat berinteraksi dengan perawat satwa dengan mengulurkan tangan, bisa dibilang orangutan Amil cukup haus akan perhatian. Sesekali Amil juga menyadari kehadiran kamera sehingga menguatkan bahwa Amil adalah orangutan yang cukup cerdas dan siap memasuki rehabilitasi tingkat lanjut untuk dilepasliarkan kembali. Saat ini posisi yang ia suakai adalah duduk berlindung di bawah dan berjalan seperti menyapa. Sesekali ia juga memanjat ketika kami memberikan enrichment dari atap kandang. Makanan kesukaannya sejauh ini ialah buah pisang, markisa dan juga madu. Orangutan Amil mengunyah makanannya cukup malam tapi tetap dihabiskannya. Amil selalu antusias ketika kami memberikan enrichment di setiap minggunya seperti mengisyaratkan mengapa satu minggu cuma satu kali?

PELUK ATAU TOS ORANGUTAN, SEKOLAH ALAM BUKIT HIJAU?

Pagi yang cerah di awal Agustus, APE Sentinel bersama Orangufriends Medan berangkat bersama-sama menuju Sekolah Alam Bukit Hijau untuk school visit. Tepat pukul 08.00 WIB, para siswa berlarian menuju lapangan sekolah untuk senam pagi bersama guru-guru.

Selesai melakukan senam, siswa kelas 1 sampai 6 berkumpul dalam satu ruangan. Kali ini kami menyampaikan materi melalui metode menonton film animasi. Film yang ditonton adalah tentang orangutan yang tinggal di hutan Borneo dan hutan mereka hilang karena pembukaan lahan. Setelah menonton, kegiatan dilanjutkan dengan menyampaikan materi terkait jenis-jenis orangutan, tempat tinggal orangutan dan makanan orangutan.

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Materi pun telah selesai disampaikan. Selanjutnya bermain dan kuis seputar materi yang telah mereka dapatkan dan jika menjawab dengan benar akan mendapatkan hadiah stiker.

Kunjungan kami pun berakhir dengan pelukan boneka orangutan jika anak-anak merasa orangutan perlu dilindungi dan tos jika merasa orangutan itu lucu. “Untung aja kami tak lupa berfoto bersama dengan anak-anak dan guru sebelum bubar kembali ke kelas masing-masing. Senang sekali bisa berbagi dengan sekolahan terdekat dengan Sumatran Rescue Alliance (SRA) dimana lembaga konservasi untuk orangutan dan primata dilindungi lainnya serta beruang madu menjalani rehabilitasi. SRA dalam pengelolaannya merupakan kerja bersama COP dan OIC dengan dukungan dana dari The Orangutan Project. Kalau kamu peluk atau tos?”, tanya Dita, COP Academy yang sedang magang di COP Sumatra. (Dita_COPAcademy)