SELAMATKAN SECEPATNYA, SEBELUM TERLAMBAT

COP mendapat laporan dari masyarakat Tegalwaru, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta bahwa ada satwa liar yang masuk ke dalam pekarangan rumah yang hampir memakan ternak milik warga setempat. Tak menunggu lama setelah menerima laporan, tim respon cepat APE Warrior dibantu dua COP School Batch 12 bergegas menuju lokasi untuk mengamankan satwa liar jenis Reticulated python atau Malayopython reticulatus (Yellow variant) sepanjang 2,5 meter berjumlah satu ekor dan kemudian dibawa untuk diobservasi.

Setelah observasi dilakukan selama 1×24 jam, ular tersebut menunjukkan kondisi yang baik. Kondisisinya sehat, gesit, liar serta tidak menunjukkan tanda-tanda luka pada sekujur tubuhnya. Pada hari berikutnya, Senin, 7 November 2022, tim membuka komunikasi dengan salah satu pengurus Kawasan Studi dan Konservasi Burung Hantu (Tyto alba) di Dusun Cancangan, Yogyakarta untuk mencari lokasi soft rilis satwa tersebut. 

“Karena jika ular jenis ini tidak segera diamankan selain berpotensi menyebabkan konflik berkepanjangan di masyarakat, juga berpotensi terbunuh karena anggapan sebagai hama. Bisa juga tereksploitasi kulitnya, dijadikan obat tradisional bahkan dijual menjadi peliharaan sehingga mempercepat kepunahan yang akan berdampak pada ketidakseimbangan ekosistem dan penurunan nilai ekologi yang akan menyebabkan bencana alami berkepanjangan bagi manusia. Jika ada satwa liar yang masuk ke dalam pemukiman, apupun jenisnya, jangan panik, jangan dibunuh dan jangan dilukai. Hubungilah tim Animal Rescue di kota Anda atau institusi seperti BKSDA maupun Damkar”, kata Satria Wardhana, kapten APE Warrior.

Urban Wildlife Conflict atau konflik satwa liar perkotaan sangatlah sering dijumpai bagi mereka yang tinggal dekat dengan rawa, hutan, bukit, persawahan, danau, sungai, pantai, gambut maupun pegungungan yang berpotensi mempunyai nilai ataupun komoditas yang menghasilkan ekonomi. Urban Wildlife Conflict adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hewan yang telah menyesuaikan gaya hidup mereka untuk tinggal di kota dan daerah pinggiran kota. Terlepas dari upaya awal manusia untuk membersihkan kota dari satwa liar, mereka akhirnya kembali dan berbaur dengan kehidupan perkotaan dengan sangat mulus. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh keputusan orang-orang di kemudian hari untuk menanam pohon, membangun taman dan meningkatkan kebersihan umum di kota untuk manfaat kesehatan dan ekonomi yang tidak mengejutkan bagi manusia itu sendiri. (SAT)

MELESTARIKAN MERAK HIJAU DI AFRIKANYA INDONESIA

Pelepasliaran 8 Merak Hijau atau Pavo muticus yang berasal dari Yogyakarta berlangsung dengan sangat baik dan lancar di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur pada Senin, 29 Agustus 2022. Merak Hijau ini berasal dari sitaan dari Polda D.I Yogyakarta yang kemudian diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta.

Tim APE Warrior COP berangkat dari camp menjemput 2 Merak Hijau di kantor Seksi II BKSDA Yogyakarta kemudian dilanjutkan menjemput 6 Merak Hijau di Hutan Wanagama, Gunungkidul. Sesampainya di TN Baluran, kedelapan Merak Hijau dipindahkan ke kandang habituasi. Habituasi dilakukan agar merak dapat menyiapkan diri dengan cuaca serta iklim yang berbeda dari tempat sebelumnya. Sehingga memudahkan merak melakukan observasi saat dirilis. Selama habituasi ini pula, tim APE Warrior yang terdiri dari Orangufriends melakukan pengecekan dan monitoring setiap tiga jam sekali untuk memastikan merak hijau dalam kondisi sehat dan prima saat dirilis nanti. Tidak lupa pemberian pakan dan minumnya untuk memenuhi nutrisi prapelepasliaran.

Pelepasliaran diawali dengan apel disertai doa untuk keberlangsungan juga kelestarian satwa liar di Indonesia khususnya pada merak hijau. Beberapa instansi yang hadir pada pelepasliaran ini yakni, Balai Taman Nasional Baluran, BKSDA Yogyakarta, Polda D. I Yogyakarta, Copenhagen Zoo dan beberapa rekan pewarta. “Proses pelepasliaran merak hijau berlangsung dengan baik meskipun ada dua yang tidak mau keluar dari kandang habituasi. Sedangkan yang lainnya bisa dibilang langsung tancap gas untuk menyapa rumah barunya”, ujar Amanda Rahma, Orangufriends Yogya.

Pelepasliaran Merak Hijau ini ditujukan untuk melestarikan spesies Merak Hijau dari ancaman kepunahan dan membangun kesadaran akan kelestarian satwa liar asli Indonesia. Meskipun persebaran merak hijau tidak hanya terdapat di Indonesia, namun saat ini status merak hijau adalah terancam punah atau endagered menurut IUCN. Satwa liar #dihutanaja (SAT)

APE WARRIOR: PERJALANAN PANJANG HKAN 2022, PANTANG PULANG SEBELUM TUNTAS!

APE Warrior mengikuti rangkaian peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2022 dengan tujuan mengampanyekan pentingnya konservasi alam bagi kesejahteraan masyarakat juga untuk mengajak masyarakat agar dapat berperan aktif bersama-sama dalam menyelamatkan ekosistem alam. Ini sangat relevan dengan tujuan APE Warrior. APE sendiri merupakan akronim dari Animal, People and Environment atau Hewan, Manusia dan Lingkungan yang dalam satu garis berkesinambungan dan tidak bisa dipisahkan. APE Warrior yang merupakan salah satu tim di Centre for Orangutan Protection (COP) berperan dalam unit gerak cepat untuk menyelamatkan satwa domestik maupun non domestik, unit anti perdagangan satwa liar baik dilindungi maupun tidak, reaksi cepat kebencanaan pada satwa, serta melakukan kampanye-kampanye modern dengan pendekatan pada anak muda. Dalam tugasnya, APE Warrior berotasi sepanjang pulau Jawa dan Bali dan pulau lainnya, kapanun dan dimanapun dibutuhkan. APE Warrior punya prinsip: Pantang Pulang Sebelum Tuntas!

Perjalanan panjang APE Warrior di HKAN 2022 diawali proses pelepasliaran dua burung Elang (Nisaetus cirrhatus dan Spilornis cheela) pada site yang terletak di Dusun Girimulyo, Jatimulro, Kulonprogo yaitu dengan menyiapkan tempat habituasi Elang Brontok dan Elang Ular Bido ini. Setelah satu minggu menjalani habituasi, keduanya pun dilepasliarkan. Peringatan HKAN pun dilanjutkan dengan pelepasliaran enam belas Landak Jawa (Hystrix javanica) di Taman Nasional Gunung Merapi dan pelepasliaran delapan Merak Hijau (Pavo miticus) di Taman Nasional Baluran. Amil yang merupakan orangutan yang berhasil diselamatkan BKSDA Kaltim dari sebuah kebun binatang ilegal di Madura  dan dititipkan ke WRC Jogja pun ikut diterbangkan kembali ke asalnya yaitu pulau Sumatra. “HKAN 2022 ini memang menguras tenaga kami. APE Warrior harus pontang-panting ke beberapa lokasi yang tidak dekat dan mempersiapkan kandang angkut untuk satwa-satwa tersebut. Tapi ini semua sebanding dengan bahagianya kami ketika pintu kandang angkut dibuka dan satwa tersebut kembali ke habitatnya. Semoga orangutan Amil juga segera mendapatkan kesempatan untuk kembali ke habitatnya usai menjalani reintroduksi di SOCP, Sumatera Utara”, jelas Satria Wardhana, kapten APE Warrior. 

Pantang Pulang Sebelum Tuntas ini tidak serta merta dilakukan oleh tim APE Warrior sendiri. Pendukung yang militan yang tergabung di Orangufriends tersebar di seluruh pulau Jawa bahkan Indonesia dan mancanegara sangat tangguh dan penuh dedikasi. Mustahil APE Warrior disa melakukan kerja besar ini sendiri tanpa dukungan Orangufriends. Pedoman kerja kolaboraksi atau kolaborasi aksi dapat menyukseskan dan menuntaskan seluruh kegiatan HKAN 2022. “Semoga tahun depan, kita dapat mengampamyekan dan menyelamatkan lebih banyak satwa liar di Indonesia agar lestari dan bebas dari ancaman kepunahan. (SAT)

AMIL NANYA, KENAPA ENRICHMENT HANYA SATU KALI SAJA?

Sejak kedatangan orangutan Amil dari Madura ke Wildlife Rescue Centre (WRC) Yogyakarta sejak awal Maret 2022 hingga kini mengalami perkembangan yang cukup pesat dari segi kesehatan, nafsu makan dan juga perilakunya. Amil berjalan memutar menyusuri setiap sudut kandang yang cukup luas dan bermain di kandang yang ada namun tidak memanjat. Tapi kini, Amil sangat aktif memanjat dan juga bergelantungan dari satu tali ke hammock dan terus menghabiskan waktunya di atas. 

Kondisi Amil di awal kedatangannya cukup memprihatinkan, secara kasat mata, orangutan Amil mengalami mal nutrisi, kondisi rambut halus di tubuh yang jarang, rambut halus yang mengimbal pada tangan kanannya, infeksi pada gigi serta dehidrasi. Lima bulan berlalu di WRC, kini dalam kondisi kesehatan orangutan Amil kini dala kondisi yang baik dan jauh lebihs ehat dari saat pertama kali kedatangannya. Amil terlihat segar dengan senyumannya ketika kami memberikan enrichment. Selain itu rambut halus pada tubuh yang mulai tumbuh, minum yang cukup dan gizi yang terus diperhatikan tim APE Warrior.

Aktivitas yang paling disukai Amil ialah saat berinteraksi dengan perawat satwa dengan mengulurkan tangan, bisa dibilang orangutan Amil cukup haus akan perhatian. Sesekali Amil juga menyadari kehadiran kamera sehingga menguatkan bahwa Amil adalah orangutan yang cukup cerdas dan siap memasuki rehabilitasi tingkat lanjut untuk dilepasliarkan kembali. Saat ini posisi yang ia suakai adalah duduk berlindung di bawah dan berjalan seperti menyapa. Sesekali ia juga memanjat ketika kami memberikan enrichment dari atap kandang. Makanan kesukaannya sejauh ini ialah buah pisang, markisa dan juga madu. Orangutan Amil mengunyah makanannya cukup malam tapi tetap dihabiskannya. Amil selalu antusias ketika kami memberikan enrichment di setiap minggunya seperti mengisyaratkan mengapa satu minggu cuma satu kali?

RILIS ELANG DAN MUSANG DI HKAN YOGYAKARTA

Rangkaian peringatan Hari Konservasi Alam Nasional 2022 yang jatuh pada tanggal 10 Agustus, Balai Besar KSDA Yogyakarta, Polda DIY, Jasa Raharja, YKAY dan COP melepasliarkan 1 Elang Ular Bido, 1 Elang Brontok dan 1 Musang Pandan di  Kelurahan Kepanewon Girimulyo, Kbupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Ceremonial dan penandatanganan BAP pelepasliaran satwa oleh kepala BBKSDA Yogyakarta yaitu Bapak Wahyudi. Dilanjutkan dengan teknis pelepasliaran burung elang.YKAY sebagai tenaga ahli merekomendasikan untuk melepasliarkan satu elang terlebih dahulu. Hal ini agar tidak terjadi pertarungan antar elang jika dilepas secara bersamaan. 

Tepat pukul 10.45 WIB pintu kandang habituasi dibuka dan terlihat satu elang berhasil keluar dan langsung terbang tinggi. Rencana pelepasliaran musang pandan akhirnya dipercepat dengan memperhitungkan cuaca yang sudah mulai gelap. Untuk lokasi rilis disepakati berada lebih jauh masuk ke dalam hutan dengan pertimbangan akan lebih aman dan tutupan kanopi pohon lebih rapat/ gelap karena satwa ini sejatinya hewan nokturnal.

Pelepasliaran menjadi titik puncak dari perjuangan para pelaku konservasi satwa liar. Ketika elang dan musang pandan yang sudah direhabilitasi akhirnya bisa kembali hidup bebas di habitat alaminya. Apresiasi yang sebesar-besarnya untuk BBKSDA Yogyakarta yang selalu mendukung penuh program pelepasliaran satwa eks-rehab. Ini juga menjadi salah satu langkah serius dari pemerintah khususnya para pemangku kepentingan dalam melestarikan satwa liar di alam. (SAT)

HARI ANAK NASIONAL 2022: ANAK TERLINDUNGI, HEWAN TIDAK TERSAKITI

Momen esensial bagi anak-anak di seluruh Indonesia tahun 2022 ini mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Namun naas, perayaan hari anak yang jatuh setiap tanggal 23 Juli ini tidak berlaku dan bertolak belakang dengan anak berusia 11 tahun di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya yang menjadi korban bullying dimana ia sebagai korban dipaksa untuk memperkosa seekor kucing hingga kucingnya mati. Videonya pun tersebar ke jagat maya hingga akhirnya korban meninggal dunia.

“Prilaku abnormal pelaku bullying atau perundungan yang menyebabkan kematian pada kedua korban ini sangat memprihatinkan. Kami yakin, bullying dapat dihentikan dengan mengajarkan anak untuk menerapkan prinsip animal welfare. Edukasi tentang kesejahteraan satwa sejak dini dapat menumbuhkan rasa empati anak untuk sayang terhadap binatang dan makhluk hidup”, ucap Satria Wardhana, kapten APE Warrior COP.

Lima prinsip animal welfare yakni bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit, bebas mengekspresikan perilaku normal, bebas dari rasa stres dan tertekan. Jika lima prinsip ini ditumbuhkan dengan baik kepada anak, maka anak akan terbiasa untuk memenuhi prinsip kebebasan kepada siapa pun tanpa terkecuali. Prinsip kebebasan yang diajarkan dalam animal welfare ini dapat menghindarkan anak dari dampak negatif yang timbul di sekitarnya sekecil mungkin. Selain rasa empati anak yang akan semakin tinggi, kepekaan anak akan tumbuh dengan natural sehingga sang anak akan menjadi sosok penyelamat bagi makhluk hidup yang mungkin mendapatkan intimidasi dari pelaku yang tidak bertanggung jawab. “Kejadian di Tasikmalaya ini harusnya menjadi pelajaran bagi orangtua untuk lebih peka terhadap situasi dan kondisi anaknya. Pelaku bullying harus diproses hukum untuk menegakkan keadilan dengan instrumen hukum yang berlaku di Indonesia. Say NO to bullying! Anak Terlindungi, Hewan Tidak Tersakiti”, tegas Satria lagi. (SAT)

VIRAL KARYAWAN KEBUN BINATANG DENGAN ORANGUTAN

Belum lama sejak viralnya seorang pengunjung kebun binatang yang diserang orangutan karena diketahui bersama, ia terbukti salah dan sengaja membuat konten media sosial dengan melanggar peraturan yang ada yaitu mendekati kandang dan orangutan yang berada di dalam kandang menariknya.

Baru-baru ini terjadi lagi kasus yang sama. Kali ini terjadi di Serulingmas Zoo yang berada di Purbalingga, Jawa Tengah. Dalam video yang berdurasi kurang lebih 20 detik, nampak karyawan pria itu berjoget tiktok dan tidak memperdulikan keselamatan diri di depan kandang orangutan. Bahkan tak sekali tangan orangutan menjulur keluar dan memegangi badan maupun kepala karyawan tersebut.

Kasus seperti ini tidak hanya sekali terjadi di Kebun Binatang Serulingmas. Jika ditelusuri lewat akun jejaring sosial karyawan tersebut. Nampak beberapa unggahan yang memperlihatkan prilaku karyawan kebun binatang yang tidak aman ditujukan ke satwanya. Belum lagi dengan kasus perawat satwa yang meninggal karena diterkam harimau, juga satwa gajah meninggal tersengat arus listrik.

Hal tersebut dapat memberikan gambaran bahwa terdapat permasalahan manajemen kebun binatang yang tidak terselesaikan. Baik dalam edukasi karyawan hingga ke perawatan satwanya. Walaupun dalam kasus ini karyawan dan pihak Serulingmas Zoo sudah mengklarifikasi dengan meminta maaf, kesalahan ini segera dievaluasi menyeluruh agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti sebelum-sebelumnya. 

“Orangutan adalah satwa liar. Kami di pusat rehabilitasi saja selalu menjaga jarak sekalipun orangutan tersebut kami rawat sejak bayi. Karena kemampuan atau kekuatan orangutan tersebut bisa 5-8 kali kekuatan manusia terlatih pada usia tersebut. Mari bijak menjadi pengunjung dan tetap waspada pada satwa liar!”, himbau Satria Wardhana, kapten APE Warrior COP. (SAT)

ENRICHMENT PERTAMA UNTUK ORANGUTAN AMIL

Masih ingat orangutan yang diselamatkan dari pulau Madura? Benar, orangutan Amil saat ini masih berada di WRC (Wildlife Rescue Centre) Yogyakarta. Dari pemeriksaan DNA nya, Amil adalah Orangutan Sumatra. Amil yang rencananya akan dikirim ke BORA (Bornean Orangutan Rescue Alliance) sebuah pusat rehabilitasi orangutan yang berada di Berau, Kaltim harus berbalik arah karena asal-usul Amil yang dari Sumatra. Tentu saja tim APE Warrior siap mengantarkan Amil kemana saja. “Kami berharap, Amil bisa dikirim ke SRA (Sumatran Rescue Alliance) yang dikelola oleh COP bersama OIC dibawah BBKSDA Sumut yang berada di Besitang, Sumatra Utara”, ujar Satria Wardhana, kapten APE Warrior.

Sejak Maret 2022, COP dengan dukungan dari The Orangutan Project (TOP) mendanai biaya hidup orangutan Amil di WRC. Kali ini tim dibantu Orangufriends Yogya mampir ke Pasar Gamping untuk mengambil buah-buahan yang akan dikemas dalam bentuk enrichment untuk Amil. Ada nanas, kelapa, semangka, pisang, pepaya dan semangka, tak lupa madu sebagai substansi makanan yang biasanya sangat disukai orangutan.

Enrichment ini bertujuan untuk meningkatkan dan juga merangsang psikologis termasuk mempromosikan kegiatan baru pada satwa untuk mengatasi kebosanan, menyediakan peluang akan kontrol atas lingkungan satwa pada habitatnya maupun menumbuhkan kemampuan fisik serta motorik dari orangutan Amil yang seumur hidupnya berada di dalam kandang dengan perawatan terbatas. 

Batang pisang dibelah menjadi dua kemudian dilubangi berbentuk persegi panjang lalu diisi berbagai buah-buahan yang telah dipotong-potong menjadi dadu yang tidak lupa ditambahkan dedaunan berupa daun petai cina juga tetesan madu sebagai daya tarik yang sangat disukai orangutan. 

“Memperhatikan orangutan menyelesaikan enrichment merupakan daya tarik tersendiri bagi relawan orangutan. Setiap orangutan punya cara tersendiri untuk mendapatkan makanannya. Kami berharap enrichment merupakan cara berkelanjutan untuk orangutan Amil menuju perilaku alaminya”, ujar Zain Nabil, COP Academy batch 1. (Zein_COPAcademy)

JANGAN MAU DIBODOHI TENTANG EKSPLOITASI SATWA!

Seiring berjalannya waktu, kita melihat banyak kasus eksploitasi satwa baik yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Eksploitasi satwa tidak melulu menampilkan kekejaman terhadap satwa, namun juga berbentuk sarana hiburan untuk masyarakat. Tidak jarang, konten eksplotasi satwa bertebaran di media sosial dengan mengatasnamakan ‘edukasi’ oleh para influencer, sehingga masyarakat tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi dengan konteks eksploitasi satwa sesungguhnya.

Konten yang menampilkan kekerasan dibalut hiburan pada awal Februari 2021 di Karawang, Jawa Barat yaitu lomba dan gathering pecinta primata. Kegiatan lomba ini diselenggarakan oleh 3 komunitas yang bernama ‘pecinta primata’. Ada lomba kontes monyet dengan pemilik di facebook dan puncaknya adalah acara fashion show monyet. “Dengan bantuan para relawan COP (Orangufriends) dan tentunya netizen (warga media sosial), acara tersebut yang rencananya digelar di pusat keramaian di kota Karawang, batal”, kata Satria Wardhana, kapten APE Warrior COP.

Sayangnya, baru-baru ini eksploitasi satwa liar berjenis primata dengan kedok acara community gathering berjalan dengan mulus. Diduga kuat kegiatan ini dilakukan oleh salah satu oknum yang sama dengan kasus tahun lalu. Mereka mengatasnamakan komunitasnya Paguyuban Monyet Bekasi. Dimana pada hari itu dilakukan talkshow dengan tema “Pengenalan dan cara merawat satwa asli Indonesia”, bersamaan dengan adanya rangkaian agenda di festival Summer in Jungle. Acara yang digagas oleh komunitas Paguyuban Monyet Bekasi ini digelar di dalam Mall Pesona Square, Depok, Jawa Barat.

Pembodohan publik oleh komunitas yang mengatasnamakan pecinta satwa sangat jamak untuk menarik perhatian masyarakat yang belum mengetahui konsep eksploitasi satwa sepenuhnya. “Masyarakat punya kontrol kuat untuk ini. Seperti yang pernah dilakukan netizen untuk acara di Karawang tahun lalu. Informasi kegiatan-kegiatan seperti ini sangat berarti sekali untuk kehidupan yang lebih baik satwa liar yang ada. Kepedulian kamu bisa menyelamatkan nyawa ratusan bahkan ribuan satwa liar lainnya. Satwa liar, di hutan aja”, tegas Satria lagi. (SAT)

SATLANTAS POLRES BOALEMO GAGALKAN PENYELUDUPAN ORANGUTAN

Makasar ke Menado selanjutnya dikapalkan ke Filipina melalui Pulau Sangihe. Begitulah rencana perjalanan satwa liar yang berhasil digagalkan Satlantas Polres Boalemo, Gorontalo saat operasi satlantas. Dua belas jenis satwa yang berhasil diselamatkan itu adalah satu bayi orangutan dengen usia sekitar 1 tahun, dua bayi lutung yang berusa di bawah 6 bulan, tiga bayi owa dengan usia bervariasi antara 3 bulan sampai 6 bulan, satu bayi siamang berusia 3-4 bulan. Selain golongan mamalia, ada 5 jenis reptil yang ikut diselamatkan.

“Kondisi satwa yang diterima semua dalam kondisi stres dan lemah. Bahkan bayi siamang mengalami pembengkakan dan infeksi pada kaki kiri. Sementara salah satu bayi lutung juga kemungkinan mengalami patah tulang pada telapak kaki kiri dan lemas akibat hipotermia. Bayi owa lainnya mengalami kelemahan karena malnutrisi dan bayi orangutan yang berjenis kelamin betina ini mengalami kembung,” jelas drh. Dian Wikanti, dokter hewan senior COP secara detil. Seluruh barang bukti dititipkan sementara di kantor SKW II Gorontalo, BKSDA Sulawesi Utara, sambil menunggu proses penyidikan Polres Boalemo, Gorontalo selesai.

Centre for Orangutan Protection mengapresiasi kinerja Satlantas Polres Boalemo, Gorontalo. “Terimakasih Polres Boalemo. Kesigapan petugas di lapangan menyelamatkan banyak nyawa satwa liar yang dilindungi. Luar biasa sekali kemampuan Satuan Lalu Lintas yang langsung memeriksa isi kendaraan tersebut”, ujar Daniek Hendarto, direktur eksekutif COP di Yogyakarta. (SAT)