BKSDA KALTIM DAN COP BANGUN PUSAT REHAB BARU DI KALTIM

Pada tahun 2010 hingga 2012 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur banyak melakukan penyitaan maupun menerima penyerahan orangutan dari masyarakat. Kantor BKSDA Seksi II Tenggarong saat itu cukup kewalahan untuk menampung orangutan hasil sitaan maupun penyerahan tersebut.

Untuk itu dilakukan perencanaan pembangunan Pusat Rehabilitasi Orangutan untuk orangutan sub-spesies Pongo pygmaeus morio antara BKSDA Kalimantan Timur dan Centre for Orangutan Protection (COP) yang ditanda tangani pada tanggal 4 Februari 2013 di Balikpapan. Kepala BKSDA Kaltim, Tandya Tjahjana dan Principal COP, Hardi Baktiantoro dengan disaksikan Novianto Bambang yang menjabat sebagai Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan sepakat untuk membangun Pusat Rehabilitasi Orangutan tersebut.

Novianto mengatakan, adanya nota kesepahaman merupakan kerjasama terpadu menyelamatkan orangutan. Membangun pusat rehabilitasi mesti juga didukung dengan penyelamatan, penegakan hukum, serta pendidikan kepada masyarakat. “Semoga ini bisa menjadi kesempatan bagi orangutan agar semakin terlindungi dengan lebih baik.”, ujar Novianto Bambang. (DAN)

KEPALA BALITBANG DUKUNG KERJASAMA B2PD DENGAN COP

Pada 7 Februari 2015, Prof. San Afri Awang selaku Kepala Badan Litbang melakukan kunjungan ke Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) labanan, Berau didampingi oleh kepala Balai Besar Penelitian Dipterokarpa, Ir. Ahmad Saerozi. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat perkembangan pembangunan fasilitas untuk Pusat Rehabilitasi Orangutan yang dikelola oleh Centre for Orangutan Protection.

Prof. San Afri Awang mendukung pembangunan pusat rehabilitasi orangutan yang berada di KHDTK Labanan. “Seperti kita lihat melalui drone, kondisi hutan KHDTK Labanan sangat bagus untuk rehabilitasi orangutan.”, ujarnya.

Pada kesempatan ini juga, Prof. San Afri Awang menandatangani plakat untuk kandang karantina orangutan dan penanaman pohon oleh Ir. Ahmad Saerozi. “Penanaman pohon di sekitar Pusat Rehabilitasi Orangutan COP Borneo bersama Ka. Badan Litbang merupakan bentuk dukungan Litbang terhadap program kerjasama kita dengan COP.”, kata Ahmad Saerozi. (DAN)

SEKRETARIS BADAN LITBANG DAN INOVASI KUNJUNGI COP BORNEO

Kunjungan Sekretaris Badan Litbang dan Inovasi (BLI), DR. Sylvana Ratina bersama Kepala Balai Besar Litbang Ekosistem Hutan Dipterokarpa, Ir. Ahmad Saerozi pada 6 Oktober 2017 menjadi penyemangat staf dan karyawan pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo. Kunjungan cek lapangan terkait operasional COP Borneo dan diskusi kegiatan yang berjalan selama ini diharapkan dapat meningkatkan standar pengelolaan pusat rehabilitasi. DR. Sylvana Ratina memberikan semangat staf COP untuk terus dapat meningkatkan program rehabilitasi lebih baik dan maju lagi.

Dalam kunjungan ini, manajer operasional COP, daniek Hendarto dan manajer komunikasi, Ramadhani secara langsung mendampingi. “Bantu kami memberikan kesempatan kedua bagi orangutan-orangutan ini untuk kembali ke habitatnya dan menjalankan fungsi alaminya di hutan.”, ujar ramadhani disela diskusi santai di COP Borneo. Kunjungan siang ini ditutup dengan foto bersama oleh seluruh rombongan yang hadir di COP Borneo. (NIK)

DIREKTUR KKH BERKUNJUNG KE COP BORNEO

Minggu pertama November adalah Minggu yang sangat melegakan. Balai KSDA Kalimantan Timur bersama COP melepasliarkan orangutan bernama Novi dan Leci di Hutan Lindung Sungai Lesan (HLSL). Suatu kehormatan bagi kami semua karena agenda penting ini dihadiri oleh direktur KKH (Konservasi Keanekaragaman Hayati) drh. Indra Exploitasia, M.Si. bertempat di balai kampung Lesan Dayak. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan dukungannya dalam pelepasliaran orangutan. Beliau juga menyampaikan keinginannya untuk mengunjungi pusat rehabilitasi COP Borneo yang berjarak sekitar tiga jam dari lokasi seremoni pelepasliaran.

Kunjungan ini disambut langsung manajer COP Borneo, Ruweti Nurpiana, staf dan perawat satwa. Setelah mendengarkan pemaparan singkat dari Ruweti, kunjungan dilanjutkan dengan melihat kondisi klinik, gudang buah serta kandang dengan jarak tertentu. Ada masukan dari direktur KKH terkait fundraising di COP Borneo dan memberikan semangat kepada semua tim yang bertugas di COP Borneo. Tak lupa foto bersama untuk kenang-kenangan akan kunjungan drh. Indra Exploitasia, M.Si. (NIK)