TIDAK BERANI MENEMBAK BIUS HERCULES

Hari itu, saya dan dua rekan perawat satwa bersama drh. Flora melakukan pemindahan orangutan Hercules dan Nigel yang ada di pulau pra-pelepasliaran. Terbilang cukup mendesak dan tergesa-gesa karena pandemi Covid-19 saat ini tengah menjadi permasalahan di berbagai tempat. Dengan terpaksa, kami melakukan pemindahan agar pengawasan semua orangutan berada dalam satu tempat yakni di Pusat Rehabilitasi COP Borneo.

Peralatan yang kami butuhkan sudah siap sedia seperti kandang transpot, senapan bius angin, jaring, timbangan dan tentunya obat biusnya. Ini pertama kalinya saya mengikuti proses pemindahan orangutan dari pulau pra-pelepasliaran. Ketika drh. Flora meminta saya untuk menembak bius Hercules, saya ragu-ragu karena saya takut salah sasaran. Membius orangutan bukan perkara mudah. Jangan samapai mengenai dada, mata atau bagian vital lainnya. Saya mengundurkan diri dan peran penembak bius diambil alih rekan keeper lain.

Hercules cuup bandel. Setelah ditembak bius hampir 20 menit dia tak kunjung pingsan. Kami lalu menggulungnya dengan jaring meski ada perlawanan dari Hercules.Tidak lupa kami melakukan penimbangan dan pengambilan sampel darah untuk diketahui kondisi kesehatannya. Usia Hercules berkisar 14-16 tahun dan beratnya mencapai 57 kg. Itu cukup berat bagi kami untuk memikul orangutan Hercules. “Cukup ngos-ngosan, bahu dan pinggangku sakit.”, keluh seorang keeper. (JACK)

Comments

comments

You may also like