ANTAK INGIN KEMBALI KE PULAU ORANGUTAN

Pagi ini dingin sekali. Hujan yang turun semalaman membuat hutan semakin basah. Sambil jalan ke kandang orangutan, tebasan daun dan ujung pohon sedikit terkumpul. Untuk teman orangutan yang tak pernah keluar kandang karena sebab tertentu. Kali ini, cerita Antak si orangutan dari kebun binatang.

Mengenal Antak di tahun 2010, saat itu tubuhnya kecil, kurus berada dalam satu kandang bersama Oki, Hercules dan Nigel. Kedatangan COP di kebun binatang itu membawa harapan baru dengan sesekali mengajak Antak ke sekolah hutan. Kandang kawat yang biasanya dipegang beralih dengan memegang pohon. Tak lama kemudian, enclosure pun berdiri. Menjalani hidup tidak dibalik jeruji besi lagi, tapi di pulau buatan kecil yang lumayan besar.

April 2015, Antak pun pindah ke pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo, kembali ke kandang karantina, tidak lama, enam bulan kemudian, sebuah pulau pra pelepasliaran menjadi rumahnya. Tak mudah untuk orangutan dari kebun binatang untuk bisa bersaing hidup di alam liar. Bersaing dengan orangutan jantan lainnya, berebut makanan, berebut pohon dan kalah dari orangutan dominan menjadi pil pahit untuk Antak. Antak harus ditarik kembali ke kandang karantina, berobat dan dalam perawatan intensif. Luka dan kurang gizi menjadi pekerjaan tersendiri untuk tim medis COP Borneo.

Pagi ini, Antak menatap daun yang ada di tangan. Tak banyak, perlahan… Antak mendekati jeruji besi dan mengeluarkan tangannya, meminta daun-daun basah. Usai memilih-milih, dia mengambil daun pisang, daun yang lebar ini, dan meletakkannya di kepalanya. Hujan gerimis semakin lebat… apakah kamu berlindung dari hujan Antak? 

Semoga kamu bisa kembali ke pulau dua atau tiga bulan nanti ya. Bersaing kembali dengan Nigel dan Hercules.

 

Comments

comments

You may also like