SAVE ORANGUTAN AT WANATIRTA BONTANG
Do you still remember the case of three burned orangutans in Belimbing village, Bontang city in 2016? The Bontang District Court sentenced Andi Sahar, 1 year 6 month prison, 1 month subsidies and a fine of IDR 50,000,000 for intentionally burning empty land to expel orangutans.
The crime scene is adjacent to the Wanatirta forest area. In the area, at the end of November 2018, the APE Crusader team found 9 class C orangutan nests. The nests class were identified as old nests with dried and brown leaves but they were still sturdy and shaped.
Not far from the Wanatirta forest area, around 4 km is the Kutai National Park which is indeed an orangutan’s habitat. COP called on the Bontang City Government to pay attention to the conservation of orangutans which are critically endangered (CR) animals. Not only Bontang City Government, but all parties around Wanatirta. Orangutans are Indonesia’s pride. (EBO)
SELAMATKAN ORANGUTAN WANATIRTA BONTANG
Masih ingatkah kasus tiga orangutan yang terbakar di kelurahan Belimbing, kota Bontang tahun 2016 yang lalu? Pengadilan Negeri Bontang menjatuhkan vonis kepada Andi Sahar, penjara 1 tahun 6 bulan, subsidir 1 bulan dan denda Rp 50.000.000,00 karena sengaja membakar lahan kosong untuk mengusir orangutan.
Lokasi kematian tiga orangutan tersebut berdekatan dengan kawasan hutan Wanatirta. Di kawasan tersebut, pada akhir November 2018, tim APE Crusader menemukan 9 sarang orangutan kelas C. Kelas sarang tersebut diidentifikasi sebagai sarang tua dengan daun yang sudah kering dan berwarna coklat tetapi sarang masih kokoh dan berbentuk.
Tak jauh dari kawasan hutan Wanatirta, sekitar 4 km ada Taman Nasional Kutai yang memang merupakan habitat orangutan. COP menghimbau agar Pemerintah Kota Bontang ikut memperhatikan pelestarian orangutan yang merupakan satwa dengan kondisi kritis terancam punah atau critically endangered (CR). Tak hanya Pemkot Bontang, tetapi semua pihak yang berada di sekitar Wanatirta, Orangutan adalah kebanggaan Indonesia.
