ZAENAB FROM FISHERMAN’S HOUSE ON TALISE BEACH

To ease the pain, madam Zaenab raised her arms to the chest. Her arms looked swollen. The time when she run away from tsunami at fisherman area, Talise beach, East Palu, Central Sulawesi. Her house was the last house that survived the tsunami.

Madam Zaenab went back to her house, checking on the cats that used to gather around her house. There was no time to look after them. When she run away, she fell down and her hand hurts as she came to health centre post.

Madam Zaenab, as any other mother, returned to her house while looking for the cats that used to gather around in her yard. Like madam Ana near yellow bridge at Talise beach, Palu city icon. Madam Ana, as she awakened from her sleep she asked whether she’s already dead or not. She faintly heard cat’s sound. And she realised that she’s alive. “I still heard cat’s sound that was getting clearer and louder. And I saw it approaching me. I am still alive.”, Madam Ana said.

Now, madam Ana is taking care of the cats living nearby. She said that this will be her activity. Earthquake and Tsunami that hit Talise beach has ruined houses, places to find food, and of course the life of Palu residents. Not sure how many people that are disunited. Now, they are struggling to reunite their ruined hopes. (SAR)

ZAENAB DARI RUMAH NELAYAN PANTAI TALISE
Untuk mengurangi rasa sakitnya, ibu Zaenab mengangkat tangannya sedadanya. Tangannya terlihat bengkak. Saat melarikan diri dari tsunami di daerah nelayan, pantai Talise, Palu Timur, Sulawesi Tengah. Rumahnya menjadi rumah terakhir yang selamat dari terjangan tsunami.

Ibu Zaenab kembali lagi untuk mengecek keberadaan kucing-kucing yang biasanya berkumpul di rumahnya. Tak ada waktu untuk mencari kucing-kucing itu. Saat melarikan diri, dia terjatuh dan tangannya pun terasa sakit setibanya di posko Puskesmas.

Ibu Zaenab seperti ibu-ibu lainnya di Palu, kembali ke rumahnya sembari mengecek kucing-kucing yang biasanya berkumpul di halaman rumahnya. Seperti ibu Ana di pantai Talise dekat jembatan kuning, ikon kota Palu. Ibu Ana, tersadar dari tidurnya di posko. Apakah saya sudah mati? Sayup-sayup terdengar suara kucing. Dan dia pun tersadar bahwa dia masih hidup. “Masih ku dengar suara kucing yang semakin jelas dan keras. Lalu kulihat dia mendekati ku. Masih hiduplah aku.”, kata ibu Ana lagi.

Kini ibu Ana mengurus kucing-kucing di sekitarnya, ini akan jadi kesibukanku tersendiri, begitu katanya. Gempa dan Tsunami yang menerjang pantai Talise telah memporak-porandakan rumah, tempat mencari makan dan hidup warga Palu. Entah berapa ribu orang yang tercerai-berai. Kini mereka sedang berjuang menyatukan kembali puing-puing harapannya.

Comments

comments

You may also like