Hercules, a 16 years old orangutan is finally going through his pre-release quarantine period. His ability may be below the average of other orangutans in orangutan sanctuary island in East Borneo. His loneliness in the island for the last 5 months and his togetherness with Ambon orangutan had encouraged him to be up on the trees all the time and he had seen fixing old nest.
Withdrawal of Hercules to quarantine cage in COP Borneo orangutan rehab center was done on July 29, 2018 and he will be going through medical check up including blood, feces, urin, and sputum examination. To ensure the orangutans to release are free from infectious diseases such as hepatitis, herpes, malaria, dengue fever, and tuberculosis are absolute necessity. Orangutans should be healthy and able to survive in their natural habitat, without the help of human.
This series of examinations requires a lot of funds. If you want to help this process, you can help through . Orangutan is owned by Indonesian. (SAR)
HERCULES MASUK KARANTINA
Hercules, orangutan berusia 16 tahun ini akhirnya menjalani masa karantina pra-pelepasliaran. Kemampuannya mungkin dibawah rata-rata orangutan jantan lainnya yang bersamanya di pulau orangutan COP Borneo yang berada di Kalimantan Timur. Kesendiriannya di pulau orangutan selama lima bulan terakhir dan kebersamaannya bersama orangutan Ambon sempat memacunya untuk terus menerus berada di atas pohon dan terlihat memperbaiki sarang lama.
Penarikan Hercules ke kandang karantina di pusat rehabilitasi orangutan COP Borneo dilakukan pada tanggal 29 Juli 2018 yang lalu dan akan menjalani serangkaian pemeriksaan medis meliputi pemeriksaan darah, feses, urin dan dahak. Memastikan orangutan yang dilepasliarkan bebas dari penyakit menular seperti hepatitis, herpes, malaria, demam berdarah hingga tuberkolosis adalah mutlak. Orangutan harus sehat dan dapat bertahan hidup di habitat aslinya, tanpa bantuan manusia.
Rangkaian pemeriksaan ini memerlukan dana yang tidak sedikit. Jika kamu mau membantu proses ini bisa melalui Orangutan adalah milik orang Indonesia. (RYN)