PERSIAPAN RILIS ORANGUTAN DI CAMP LEJAK

Minggu ini adalah waktunya mempersiapkan camp Lejak. Camp yang akan dipergunakan untuk memonitor orangutan setelah dilepasliarkan. Pembelian mesin air, generator pembangkit listrik, perlengkapan tidur dan dapur untuk kebutuhan tim di lapangan. Saat ditata di perahu yang mengangkut barang-barang lewat jalur sungai, muatan melebihi batas muatan perahu. “Ternyata banyak juga ya yang harus dibawa.”, ujar Inoy, penanggung jawab di camp Lejak. Akhirnya, tim terpaksa menyewa satu perahu lagi untuk membawa kebutuhan camp.

Perjalanan sungai memang dipilih setelah mempertimbangkan waktu tempuh dan jalur yang lebih mudah dicapai. Menyusuri sungai selama 1 jam dengan jeram yang cukup lumayan membuat perahu agak oleng-oleng karena sungai yang mulai surut. Bahkan perahu ‘Way Back Home’ sempat kandas karena sungai Kelay yang surut secara ekstrim. Syukurlah menjelang pukul 19.00 WITA, barang-barang sudah masuk camp dengan bantuan teman-teman dari OWT.

Melepasliarkan orangutan kembali ke hutan bukan pekerjaan mudahkan? Dua bulan yang lalu, camp lejak juga baru saja diperbaiki. “Tolong, jangan pelihara satwa liar ya. Karena mengembalikannya, adalah usaha yang panjang dan rumit.”, ujar Daniek Hendarto, direktur operasional COP. Dalam bulan September ini, Centre for Orangutan Protection akan melepasliarkan orangutan dari Kebun Raya UNMUL Samarinda (KRUS) yang telah melalui rehabilitasi di COP Borneo.

Comments

comments

You may also like