HIDUP DI CAMP COP BORNEO

“Wow!”. Hidup di hutan itu sangat sederhana. Di pondok kayu rumah panggung beratapkan seng, di bawah rimbunnya pepohonan adalah tempat tinggal kami selama sebulan ke depan. Dan… kebayang ngak, selama sebulan tanpa signal telepon apalagi internet? Mungkin ngak ya?

Keterasingan di tengah hutan memiliki daya tarik tersendiri yaitu bebas dari jaringan internet yang seringkali menjadi ‘distraksi’ terbesar manusia abad ini. Lepas dari kejaran notifikasi social media (facebook, twitter, instagram, path, dst), chat group diaplikasi (whatsapp atau line), email atau hanya sekedar menjelajah internet, game online ataupun menonton youtube yang selalu menyajikan hiburan tiada batas kapan pun dimana pun dan seringkali membuat ketagihan. Baiklah, ‘detox internet’ dimulai. Mencoba kembali ke alam secara harafiah.

Bonusnya, jika kamu mengabaikan cerita ‘tarzan’ dan ‘snow white’ serta kesan horornya hutan belantara dari hewan buas seperti macan dan ular maupun penghuni tak kasat mata lainnya, kesunyian dan oksigen melimpah dengan kualitas udara bersih hutan memberikan kesan dramatis dan membuat saya tak berhenti berdecak kagum. Betapa hidup di hutan memiliki daya tarik tersendiri.

Menjadi relawan COP Borneo di hutan hujan tropis Labanan, Berau, Kalimantan Timur sejak 26 Juni 2017 adalah kesempatan istimewa saya. Kapan lagi diusilin burung rangkong yang suka menganggu di dapur, kancil, anjing hutan, babi hutan dan bahkan landak yang mau mencuri pakan yang tersimpan di gudang buah. Kami pun harus berjaga-jaga sepanjang malam.

Udara di dalam hutan berbeda sekali dengan di luar hutan. Di dalam dengan kesejukan yang lembab, sementara di luar hutan, panas terik yang menyengat. Hujan deras pun sempat membuat kawatir dengan kilat dan suara petir yang membahana.

Saat malam tiba, listrik hanya dipergunakan untuk penerangan dari jam 6 sore hingga 10 malam. Selebihnya, senter dan lilin yang akan menemani. Sumber air hanya berasal dari ‘embung’ yaitu kolam rawa yang ada di dekat camp. Sementara air bersih harus kami beli dari kota. Di sinilah saya belajar hidup sederhana dan efisien untuk menikmati hidup atau berkontempelasi. (A.Gasani_Orangufriends)

Comments

comments

You may also like